Wednesday, February 17, 2010

Cara Pandang Menentukan Sikap Kita

Tahukah kalian kawanku, jika sebuah paradigma (sebuah cara pandang yang mendasar) dapat mempengaruhi cara bersikap kita? Mungkin kawan-kawan akan mengerti setelah membaca apa yang telah aku baca di buku "the 7 Habits of Highly Effective People" karangan Stephen R. Covey. Semoga terinspirasi...


Saya ingat sebuah perubahan paradigma kecil yang saya alami pada suatu Minggu pagi dalam kereta bawah tanah di New York. Orang-orang sedang duduk dengan tenang -- sebagian sedang membaca surat kabar, sebagian sedang melamun, sebagian lain beristirahat dengan mata terpejam. Suasananya tenang dan damai.


Lalu tiba-tiba, seorang pria dan anak-anaknya masuk ke dalam gerbong. Anak-anak tersebut begitu berisik dan ribut tak terkendali sehingga segera saja keseluruhan suasana berubah.

Pria tersebut duduk di sebelah saya dan memejamkan matanya, agaknya tidak peduli akan situasi saat itu. Anak-anaknya berteriak-teriak, melemparkan barang-barang, bahkan merenggut koran yang sedang dibaca orang. Sangat mengganggu. Namun, pria yang duduk di sebelah saya ini tidak berbuat apapun.

Sulit untuk tidak merasa jengkel. Saya tak mengerti ia dapat begitu tenang membiarkan anak-anaknya berlarian liar seperti itu dan tidak berbuat apapun untuk mencegah mereka, sama sekali tidak bertanggung jawab. Sangat terlihat bagaimana semua orang lain di dalam gerbong juga merasa terganggu.

Akhirnya, dengan rasa sabar dan pengekangan diri yang luar biasa, saya menoleh ke arahnya dan berkata, "Tuan, anak-anak anda benar-benar mengganggu banyak orang. Dapatkah anda mengendalikan mereka sedikit?"

Orang itu mengangkat dagunya seolah baru tersadar akan situasi di sekitarnya lalu berkata dengan sedih, "Oh, anda benar. Saya kira saya harus berbuat sesuatu. Kami baru saja dari rumah sakit dimana ibu mereka meninggal satu jam yang lalu. Saya tidak tahu harus berpikir apa, dan saya kira mereka juga tidak tahu harus bagaimana menghadapinya."

Dapat anda bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu? Paradigma saya berubah. Tiba-tiba saya melihat segalanya secara berbeda, dan karena saya melihat dengan cara berbeda, saya berpikir dengan cara berbeda, saya merasa dengan cara berbeda, saya berperilaku dengan cara berbeda.

Kejengkelan saya seketika menghilang. Saya tidak perlu lagi khawatir untuk mengendalikan sikap atau perilaku saya; hati saya dipenuhi dengan kedukaan yang dirasakan pria itu. Perasaan simpati dan kasihan mengalir dengan deras. "Istri anda baru saja meninggal? Oh, saya turut berduka. Dapatkah anda menceritakannya kepada saya? Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu?" Segalanya berubah dalam seketika.


Nah kawanku, apa yang dialami Mr. Covey di atas adalah sebagian contoh kecil yang dapat menunjukkan kepada kita betapa hebatnya kekuatan paradigma. Itulah paradigma, cara pandang kita akan sangat mempengaruhi cara kita untuk bersikap. Sekarang giliran kita kawanku, saatnya kita merubah paradigma kita ke arah yang lebih baik. Masalah apapun yang kita alami dalam hidup, bukanlah masalah yang sebenarnya. Namun, masalah yang sebenarnya adalah cara kita memandang masalah itu sendiri.

(cerita diambil dari the 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen R. Covey -- aku menyesal tidak membacanya hingga habis dari dulu)

2 comment(s):

Alam Hikmah said...

mangstab agan...

paradigma yang baeg ialah selalu berfikir positif meskipun terlihat tidak enag untuk dirasakan. semua butuh proses pembelajaran ga ada yang instan untuk mencapai kesuksesan,perlu pengalaman,pelatihan,pembimbing serta butuh waktu yang cukup panjang.

keep spirit "Hidup Sekali Harus Berarti"

ntr kapan2 boleh pnjam ea gan bukunya :)

Unknown said...

sip gan,, boleh deh,, :)

Post a Comment

feel free to write your comment here.. :)